Disil's stuff

Fisika itu sulit

Pelajaran fisika baru aku temui di tingkat SMA. Pelajaran yang supposedly fun karena mempelajari gerak-gerik makhluk hidup, berubah menjadi nightmare akibat dari guru yang kurang 'fun'.

Dari pertemuan pertama sampai dengan sekarang, belum ada pelajaran bermakna yang kudapatkan. Ada sih yang masuk, tapi itu cuma pas di bab besaran & satuan, dimana materi tersebut sudah kudapatkan saat di tingkat MTs.

Banyak juga cerita yang beliau sampaikan di sela-sela pelajaran yang berlangsung selama 3 kredit jam pelajaran, dan bisa dibilang cerita tersebut agak-agak over-dramatic. Contohnya, ia mengatakan bahwa pada waktu ia kecil, ia belajar sin cos tan di jenjang SMP. Ndak mungkin. Impossible. Zaman bapak saya sekolah aja belum ada trigonometri di SMP.

Alright, you may said that it is for 'penyemangat' belajar. Well, apa gunanya dapat nilai tinggi di sistem yang baru ini, lagipula yang dinilai sekarang adalah logika tingkat tinggi, bukan lagi penguasaan pelajaran secara umum.

Hari ini merupakan jadwal fisika. Materi perkalian vektor merupakan salah satu subbab materi vektor (as the name suggest). Semakin jauh semakin nggak masuk akal. Walaupun diberikan beberapa contoh soal tetep reeaksinya hanya 'ohh'

Aku mengerti dengan pelajaran ini, tapi tidak paham. Dalam artian jika soal pd saat ulangan hanya masalah berubah angka, maka aku bisa mengerjakannya. Tetapi kalau sudah berubah konsep (layaknya yang ditargetkan kurikulum merdeka) aku tentu saja akan ngeblank.

The conclusion: Fisika may or may not sulit. Tapi karena penyampaian dari guru mapelnya kurang, akhirnya aku jadi kurang suka :(

#sekolah