Disil's stuff

Freedom

Aku jadi keteteran untuk melanjutkan blog ini.

keteteran/ke·te·ter·an/ v dalam keadaan keteter; tidak dapat bekerja dengan baik, tidak cepat selesai

-dari KBBI versi daring

Kenapa? Karena aku juga tetap harus posting di blog utama. Hari ini (di blog satunya) aku pos tentang 'Hari Jum'at di Smancir'. Sebetulnya, banyak info, terutama yang mengenai kritik guru tidak disampaikan, demi keamanan ber-sekolah.

Sensor. Kebebasan. Dua kata ini merupakan kata yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena memang akan selalu terhubung. Aku belum bisa 'bebas' menyatakan pendapat di blog satunya, karena masih belum merdeka sebagai seorang individu (masih dibiayai negara melalui subsidi sekolah dll). Sehingga, aku masih perlu untuk men-sensor kalimat yang kuanggap tidak pantas.

In fact, harusnya pantas-pantas saja menyampaikan pendapat atau kritikan terhadap guru di sekolah.

Kedepannya aku akan mencoba untuk lebih terbuka, tentu saja dengan beberapa step/langkah. Langkah pertama aku akan mulai mencurahkan isi kepala di blog ini, which as of the current time I wrote still secret from my family & friends. Langkah kedua adalah mematikan auto-post ke medsos di blog utama, biar hanya viewer setia saja yang tau ketika pos-pos kritikan diterbitkan. Langkah terakhir yaa mulai menulis.