Disil's stuff

Flexing nih bos

Hari ini, gw pengen flexing rutinitas. Wih terliat sangat sombong bukan? Tapi ya namanya flexing, sudah jelas, pamer. Gw terinspirasi bikin artikel kek gini setelah membaca blog Sahra (temen irl) dimana di pos yang berjudul Winaya itu dia berbicara tentang kegiatannya di waktu luang.

Gw pengen flexing sama seperti blog dia, so basically this is a personal response for my friend's blog. Here we go.

Wasting time

If I have free time, I waste my time mostly by watching YouTube. Or, just playing with ChatGPT, imagining dumb story with dumb plots.

Gw suka baca, tapi kalau disuruh milih antara nonton yt dengan membaca, I'd rather watch YouTube. Tapi tergantung kontennya juga sih.

Salah satu channel yt yang udah gw tonton sejak lama itu adalah Tom Scott. Basically dia ini berbicara tentang anything. So what's the uniqueness? Ya keunikannya adalah karena accentnya sangat Bri*ish dan kontennya bener2 wide variety. Dari bahas toaster mana yang memanggang roti tercepat, sampai membuat roti terbang ke batas atmosfer.

I like and dislike this kind of YouTubers. Di satu sisi, ini membuat gw jadi tau banyak hal yang sebelumnya gua gak tau. Tapi di sisi lain ini meningkatkan penyakit akut gw yaitu distraksi. Gw buka youtube kalo ga buat nyari video2 kayak gini, paling hanya mencari MV saja.

Genre video lain yang gwe suka tentu saja di sekitar topik tech. Dulu sih banyak yang gw tonton, tapi karena udah agak tired ngikutin perkembangan tech yang begitu cepat, jadinya perlahan channel tech yg gw tonton berkurang. Tapi ada sih yang dari dulu gw tonton dan gak jenuh2 dengan kontennya karena experimental, seperti Michael MJD dengan konten "vintage computer" nya atau Enderman dengan konten "menghancurkan Windows".

Kalau di dunia pergamean, gw juga udah ga ngikuti terlalu banyak. Tinggal beberapa YouTuber yang konten gaming yang gw tonton, yaitu MiawAug & Call Me Kevin.

Speaking of Indonesian Youtubers, sudah hampir nihil yang gw tonton. Tinggal Kevin Anggara aja yang masih rutin ditonton. Kenapa hampir nihil? Well, karena ya cringe aja. Belum nemu youtuber indonesia yang seperti Tom Scott gitu.

How I learn English

Gw belajar inggris ya otodidak sih. It all started in 2020 ketika interestku di Linux sedang peak2nya. Selain itu 2020 adalah puncak2nya gw candu YouTube. Gwe nonton banyak channel gameplay Minecraft pada masa itu, sebut saja DanTDM atau PewDiePie. Gw masih ingat ketika kosakata inggris gw mayoritas berisi kata-kata menyapa yang formal seperti "How Are You?" dan "What are you doing?". Pas negliatin channel bapack2 itu ya tentu saja banyak jokes yang tidak dimengerti. Akhirnya gw bertekat untuk belajar inggris (just kidding, it came naturally as I got more addicted to Youtube)

Gw belajar english juga dari lagu. Tapi untuk ini sih lebih ke susunan kata ya, karena kalo orang bikin lagu itu kalimatnya bagus-bagus (except when it's not). Playlist gw yang berjudul Aku Suka Ini dulu kebanyakan isinya lagu jadul. Sekarang yaa hybrid. Range lagu dimulai dari taun 1950an (My Way by Frank Sinatra) sampe taun sekarang. Btw ini sekalian ngetes widget Spotify, so here is my playlist:

Speaking about music, we can't forget about movies. Sebetulnya di dunia perfilman gw baru mulai (serius) nonton film itu Maret akhir, dimulai dengan film Clouds (2020). Sampai menulis artikel ini, gw masih rada cenderung ke genre "teen sick relationship" which is weird but I like to see karakter mati for some reason.

Kalau untuk buku, sudah tidak terlalu banyak buku novel yang gw baca. Maybe because I got bored. Tapi belakangan ini gw mencoba comeback ke dunia perbukuan, dimulai dari novel2 Tere Liye yang udah lama gw ga baca. Gw juga mencoba baca buku fiksi berbahasa Inggris, which is really hard to understand.

Kalau untuk komunikasi, sejak 2020 an gw sudah active di dunia forum2 online, seperti forum Linux Mint, forum browser Pale Moon, bahkan forum Bear (penyedia blog ini). Gw juga kadang membuka subreddit r/TeensMeetTeens di Reddit, buat nyari temen online, which didn't work as I thought but it's okay I got friends from another sources anyway.

Yang gw masih ngeblank sama sekali adalah dunia speaking. Gw kalau speaking masih terbata-bata. I don't know how to get partner buat belajar english (secara langsung) that is free and actually worth it.

That's enough for today post, karena sebetulnya pos ini udah ngaret beberapa hari di draft, karena ya ngga ada inspirasi aja. Thanks for reading this post, and see you!