Disil's stuff

Hal yang kudapat dari OSN Expo 2023

Sebelum start, gw mau kasitau kalau OSN adalah singkatan dari Olimpiade Sains Nasional, lomba tahunan yang diadakan Kemendikbud untuk SD/SMP/SMA.

So, selama dua hari ini gw iseng-iseng ngikutin sebuah event oleh Puspresnas, yang bernama OSN Expo. Sesuai dengan namanya, di event ini dihadirkan beberapa narasumber yang sudah pernah melewati OSN. Penyelenggara event ini adalah PPSN, sebuah serkel alumni peserta OSN.

Eventnya dilaksanakan di siang hari, yakni dari jam 1 ampe jam 3 an. Dalam rentang waktu dua hari, event ini mostly tentang motivasi dan tips standar untuk persiapan OSN.

Hari pertama dimulai dengan kesalahan teknis yang banyak. Fortunately, ditengah itu semua, inti acara masih dapat dipahami, yakni penyampaian materi dari salah satu alumni yg dapet medali emas di bidang informatika.

Narasumber yang bernama Andrew ini menjelaskan singkat tentang pengertian dan tujuan OSN. Yang paling berkesan adalah tips yang ia sampaikan, yakni harus menjadi ambis.

Dari titik inilah gw sadar kalo lawanku tidak seperti waktu KSM di MTs. Ini tingkat nasional umum, untuk siapa saja, tidak ada batasan agama. Sekolah swasta yang penuh dengan persiapan juga ikut lomba ini.

OSN lebih prestigius dari dugaan gw selama ini. Kirain hanya sekedar lomba, ternyata malah jadi salah satu pintu kesuksesan untuk kuliah.

Aduh masbro. Masak gw mesti ikut ambis seperti stereotype sih? Fuck.


Hari kedua expo dimulai dengan share opini oleh seorang alumni OSN. Ia mengatakan kalau OSN ini masih belum terintegrasi dengan pencarian karir. Artinya, OSN ini hanya bermanfaat untuk dunia pendidikan, tidak untuk dunia pekerjaan. Jika dibandingkan dengan effort yang dihabiskan, rasanya tidak imbang. But that is life.

Acara dilanjutkan dengan sharing pengalaman dari seorang yang berhasil masuk University of Toronto dengan Beasiswa Indonesia maju, berkat medali OSN.

Menurut gw, ini adalah momen yang paling useful dari rangkaian acara yang lumayan membosankan ini. Ia menceritakan bagaimana proses membuat esai untuk persyaratan masuk BIM. Setelah dipikir-pikir, sulit amat yak

I knew, everything in this world need hard work. But, I don't think I can push myself so hard like those nerd. Gimana ya, kok malah jadi existential crisis, padahal lomba tinggal sebilan lagi.

Maybe I should reconsider my plan about mengikuti Beasiswa Indonesia Maju supaya bisa ke luar negeri. It seems too hard for me.

#thoughts