Disil's stuff

Review Good Will Hunting (1997)

Ini sudah percobaan ke-5 untuk mereview film yang udah gw tonton beberapa hari terakhir ini (yap I watch movies instead of preparing ulangan).

Berbicara soal kehidupan Amerika tidaklah terlepas dari stereotype "southies" yang kegiatan mereka sehari2nya pergi ke club & main. Well, di film ini, kita akan disuguhkan dengan serkel young adult yang ya begitulah.

Plotting

Salah satu person dari sirkel ini bernama Will Hunting, seorang janitor di MIT yang baru saja keluar dari penjara dan dalam masa parole.

Suatu hari, setelah mengadakan lecture, seorang professor yang bernama Gerald Lambeau memberikan mahasiswanya sebuah "tantangan" sulit yang ditulis didepan blackboard.

Ternyata di keesokan harinya, Lambeau meliat bahwa blackboard tersebut sudah terisi dengan jawaban yang benar. Setelah melakukan penyelidikan, ia mendapati bahwa mahasiswa yang menjawab pertanyaannya bukan merupakan mahasiswa, melainkan seorang janitor.

will hunting in front of mirror
Will

Dan sejak saat itulah Lambeau mendekati pemuda itu dan bernegosiasi agar mau bekerja sama dengannya. Ia sadar bahwa anak ini jenius, namun karena lingkungan yang menurutnya "tidak mendukung", maka anak ini bersikap grumpy dan tidak sopan.

Di kemudian hari, Lambeau sedemikian rupa mendatangkan banyak therapists, namun tidak ada yang sukses bahkan banyak yang dicemooh oleh Will karena "tidak masuk akal". Pada akhirnya Lambeau memohon kepada teman lamanya Dr. Sean Maguire, salah satu dosen di community college untuk mengadakan sesi konseling dengan Will. Ia merasa bahwa Sean akan cocok dengan Will karena latar belakang yang sama.

Cerita kemudian berlanjut menjelaskan kehidupan Will, beserta dengan suka dukanya.

My thoughts

Resolusi dari film ini sangatlah mengesankan. Yakni ketika Will akhirnya luluh hatinya dan menangis dipundak Sean. I can't say much but you should watch it, because the ending is so wholesome. Melihat bagaimana seorang teen yang sebelumnya menutup diri dan selalu bersikap defensive dengan kejeniusan yang ia punya, berubah menjadi sosok yang lebih terbuka dan mau berubah.

Di film ini, the real hero adalah Sean. Walau sempat hampir menampar Will karena trash talkingnya, pada akhirnya ia mampu menangani Will. Ini semua ya karena memang mereka sama2 punya riwayat abusive father.

Anyway, a great movie. Bukan "a must watch" film, tapi kalo kamu lagi pengen story yang wholesome, then this film is one of the kind.

Rating: 7.5/10

#review