Disil's stuff

Sedekah itu bikin candu

Titlenya tentu sangat tidak menarik, dan seperti textbook buku pelajaran agama. Tapi setelah melakukannya sendiri, gw terpukau.

Ternyata seperti itulah rasa "feel good" yg didapatkan setelah berbagi dengan orang lain. I knew, I shouldn't share the detail of my sadaqa, but I think I've to tell why I can come to this conclusion.

Jadi, di kelas gw sedang ada praktek jualan, tugas mapel ekonomi. Banyak yang jualan, dan mayoritas tentu saja jualan makanan. Waktu masih pagi, peminat masih banyak, jadi banyak tuh yg ngomong "widih duit cairr" dan hal seperti itu.

Seiring berjalannya waktu, tibalah saatnya pulang, yakni jam 3 sore. Dagangan salah satu temen gw yang jualan mi masih belum abis, jadi gw putuskan untuk ngeborong (walaupun cuma dua kotak) buat di rumah.

Pas menggowes sepeda pulang ke rumah, gw jadi teringat dengan betapa bahagianya dia setelah mi-nya habis terjual.

Anyway, gw gak mau cerita lebih detail lagi, karena takutnya terbongkar oleh temen sekolah guwe. Nah, jadi, setelah membeli mi itu gw jadi sadar kalau terkadang kita itu harus membeli dagangan teman.

Jangan terlalu diambil maknanya secara harfiah ya. Maksudnya adalah, kalau ada teman yang sedang berjualan, belilah kalau masih mampu. Selain manfaat dari barang itu sendiri, lo juga akan dapat perasaan "feel good", dan pasti akan diingat oleh teman itu.

Terakhir, gw mau nyampein ini: Kalau kalian beli dagangan teman, tolong jangan ditawar dengan alasan "aelah harga temen nih". Belum tentu dagangannya laku pada hari itu. Dan walaupun jika laku keras, yaa tetap saja tidak terlihat etis. Minta diskon cuma karena si penjual adalah temen lo itu gak lucu sama sekali.

#thought