Disil's stuff

Tribute to Technoblade even though it's late

Habis surfing di Youtube. Karena moodnya sedang pengen flashback, I decide to check TommyInnit & all of his gangs. Udah lama semenjak gw nonton video minecraft kaya begituan, dan ternyata merekapun (apparently) sudah jarang main mc, mereka lebih sibuk vlog irl.

Di akhir 2020 ketika gw masih nonton mereka, gw udah mulai muak. Terlalu banyak lore yang terjadi di Dream SMP. Sejak saat itu gw moveon ke game lain, salah satunya The Sims. Gw mulai nonton Plumbella, Pleasantsims, Lilsimsie dsb. Puas nontonnya, apalagi konten2 The Sims 2.

Di awal 2021 gw udah ga main MC sama sekali, dan ga tertarik lagi sama youtube2an MC, termasuk the Dream saga. Lorenya ribet, susah diikutin live-streamnya krn beda jam, dan kuota habis, dsb.

Beberapa bulan yang lalu, ketika sedang dilanda dengan kesedihan gagal masuk IC, gw jadi rajin ngescroll youtube. At the moment, gw ketemu dengan video so long nerds by Technoblade. "apaan nih" gw pikir, soalnya thumbnailnya hitam pekat.

Pas dibuka, isinya adalah bapak2, yang ternyata adalah bapake Technoblade. "Hi, I'm technoblade dad", dan pokoknya berkata bahwa dia mau membacakan pesan dari anaknya.

"dia meninggal?" gw pikir gitu. As the video goes on, it becomes clear that he has been struggling with cancer. Waktu itu, gw inget itu terjadi ketika subuh, dan gw putuskan untuk nontonnya 'malem aja pas udah pd tidur'.

Di malam hari, gw nonton lagi video itu, dari awal. Alex (technoblade) tentu saja berterima kasih kepada fansnya. Kena di hatiku. Gw bukan fansnya technoblade si, karena dia terlalu emphasize pig, pig, and pig. Tapi, gw sering nonton dia (dulu) klo lagi enek sama ytber lain.

Nangis. As the video passed, bapake technoblade cerita tentang bagaimana dia struggle untuk membuat 'the last video'.

"he finished that up, and he was done. He live for another 8 hours, and after that, we all said goodbye." Itu bikin gw nangis, suer. It kinda feel cringe, karena gw bukan fansnya, apalagi keluarganya. gw ngebayangin kalau ortu gw ada di posisi kaya gitu.

To see someone yang awalnya diagungkan sebagai dewa di hypixel, terus struggling dengan kanker stadium 4 tp ga cerita, itu perlu tekad yang luar biasa. Kalo ga salah, beberapa bulan sebelumnya dia sempat cerita tentang 'i almost become an amputee'. Dia cerita karena cancer, tapi gw ga nyangka ternyata progressnya udah jauh.

Selama 2 hari setelah nonton itu, aku ga buka youtube. Ga buka game, apalagi minecraft.

Sebetulnya kita hidup di dunia itu untuk apa sih? Kan untuk berbagi bersama orang lain, merasakan suka & duka, mencari kawan dsb. It all comes down to one conclusion; "enjoy your life while it lasts". I don't want to get this post to be a 'motivational speech' like Mario Teguh always said, but let's enjoy our life.

Gw memang bukanlah orang yang 'syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah' kayak dmasiv bilang. Tapi, maybe kita bisa mulai dari hal-hal yang orang lain ga bisa, tapi kamu bisa.

Contoh, dilingkunganku, ga semua orang punya laptop, dan ga semua orang bisa memakai hape sesuai dengan fungsinya, palingan hanya buat main ML atau scroll TikTok. Seharusnya gw grateful sama hal itu, karena udah diajarin ortu sejak dini bgmn menggunakan tech dengan benar tapi tidak stress.

if you want to be stay motivated, go away from this post now.

Right now, gw merasa lonely. Setelah melihat video meetup antara GeorgeNotFound (org british) dengan Dream (org amrik) setelah 7 tahun persahabatan secara online, I start to imagine.

Bayangkan jika gw punya temen orang luar, terus arranging meetup kayak gitu. Must be exciting, atau malah takut ketemu p*dofil anak. Maybe dengan kuliah di luar negeri, I can get that experience?? Tapi gw hopeless sih. BIM itu sulit untuk ditembus sepertinya, karena Nadiem aja udah bilang sulit. Literasi membacaku di UKBI saja udah jelek banget, gmn mau ke luar negeri? Udah bagus masuk UI.

Setelah berpikir tentang itu, gw menurunkan standar ke 'at least punya temen dekat'. I don't think I ever have any teman dekat in my life. Gw bingung mau mulai berteman dari mana, karena gw out of touch dengan anak2 seumuran gw.

Most people in my school probably thought me as a nerd. Seriously, apalagi waktu masih di MTs. Ga main ke luar rumah, dan orang ngira kalo gw belajar terus di rumah, padahal kerjaannya ngeliat profil youtuber.

Back to the topic. Technoblade at least had his father. Punya ayah dan ibu yang bisa support, bahkan ngepos video tentang 'final messages' dari anaknya. Dapet support dari fansnya sedunia, walaupun ngga tahu kondisi fansnya kayak gimana. Dapet support dari teman2 youtubernya, walaupun mungkin ga visit funeralnya krn berbagai alasan (which is totally fine).

Kalo gw yg begitu gimana? Paling yang yasinan hanya keluarga dan teman saja. Apa yang sudah gw buat di dunia ini? Nobody will remember me in the internet. The most attraction I got from the internet adalah ketika post tutorial install Sims 2. Tapi apa mungkin orang akan berkata innalillah ketika sibuk ngotak-ngatik TS2?

Untuk itu, I need to live. Pertengahan 2022, gw sempet punya pikiran untuk ending everything, and it was dark. Gelap. Tapi gw survive dari pikiran itu, dan bertahan sampai sekarang, walau gw muak dengan sekolah, muak dengan keadaan finansial, dsb. At least I don't have thought to end everything again.

Tapi, sekarang yang sering kulakukan adalah menangis. Yap, menangis. I don't know why. Gw skrg jadi hobi ngeliat video 'faith in humanity' and video surrounding about it. Aneh sih. Minggu ini gw ga tau berapa banyak air mata yang sudah kubuang, meratapi nasib ga punya temen real dan ambisi ibu untuk masuk kuliah yang bagus.

Ngomongin soal kuliah, ibu gw pengen gw dapet beasiswa di luar negeri. Awalnya gw ambis, tapi setelah dipikir-pikir, kalau udah selesai kuliah, terus ngapain? Nanti jadi TKI yang terlantar kan ngangong2. Mau didalam negeri, tapi ngeliat peluang kerjanya ga bagus. Kalau mau didalam negeri, maka ada pressure untuk masuk univ. bagus, karena ibu gw yakin gw mampu, walaupun gw sendiri "not sure".

At the end, I want to say that I wish I could change & start over with my life. I want to be an extrovert, bisa punya temen, gaul, dapet support mental dari kawan, dsb. Bisa kuliah di luar negeri, live happily ever after. Imagine if that's real. At least allow me to experience those dream in my lucid dream. At least allow me to merasakan lucid dream. Just once.

#thoughts